DRS ABCD, Siapa Dia?
Polisi, jaksa dan KPK sudah sering menggunakan inisial nama untuk menyampaikan ke publik siapa terduga pelaku kejahatan. Tujuan penyebutan inisial nama agar si terduga tidak merasa dicemarkan namanya seandaiknya nanti dugaan tersebut tidak terbukti.
DRS ABCD dalam konteks ilmu kesehatan bukanlah si terduga pelaku kejahatan. DRS ABCD adalah singkatan dari DANGER, RESPONSE, SEND FOR HELP, AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION, DEFIBRILATION.
DRS ABCD dikembangkan oleh para pakar CPR (Cardio Pulmonary Rescucitation) di Australia. Kalau selama ini kita hanya mengenal standar AHA (American Heart Association) dalam hal CPR, tenryata Australia juga memliki standar sendiri.
DRS ABCD sangat cocok diterapkan di area pre hospital.
DANGER. Bahaya.
Ketika menemukan korban yang "tampak mati". maka langkah pertama adalah memastikan bahwa sekitar korban tidak ada Danger / bahaya. Bahaya terhadap korban dan penolong. Misalnya kita menemukan korban tergeletak di pinggir jalan. Adakah risiko penolong untuk tertabrak kendaraan, adakah benda-benda tajam di sekitar korban, adakah binatang berbisa di sekitar korban, adakah bahan kimia yang dapat terbakar atau meledak dll.
RESPONSE. Reaksi.
Periksa response korban. Bangunkan korban. Boleh dengan menggunakan tepukan pada bahunya. Mungkin orang yang tergelatak di pinggir jalan itu tadi cuma tertidur. Kalau dia cuma tertidur, maka dengan beberapa tepukan dia sudah terbangun.Kalau dia tidak berespon juga, baru kita lakukan langkah selanjutnya. yaitu S.
SEND FOR HELP. Minta tolong.
Panggil ambulan lewat telpon, panggil bantuan orang lain dengan berteriak.