edukasi
BONTANG - Keterlambatan bicara merupakan keterlambatan yang paling sering ditemui saat usia perkembangan. Setidaknya 1 dari 5 anak akan mengalami keterlambatan bicara dibanding yang lainnya. Tidak jarang kita menemui anak usia 3 tahun yang belum bisa bicara dan berkomunikasi dengan orang lain. Apakah hal ini merupakan hal yang normal?
Beberapa anak akan mengalami masalah dalam perilaku sosialnya karena kesulitan menyampaikan apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Berbicara dan pengenalan bahasa pada anak merupakan proses yang dinamis. Pembentukan bahasa memilki beberapa aspek yang harus dimiliki antara lain mengerti, memproses, baru setelah itu memproduksi suatu komunikasi.
Proses produksi suatu komunikasi juga merupakan proses yang rumit, dimulai dari perintah otak terhadap organ yang membentuk artikulasi (rongga mulut, gigi geligi, lidah, dan sebagainya) sampai dengan tahap pengiriman udara dari paru-paru untuk membentuk suara.
Keterlambatan bicara pada anak terkadang merupakan masalah yang sementara dan akan membaik dengan bantuan stimulasi yang adekuat dari keluarganya. Tahapan pengenalan bahasa dan berbicara pada anak adalah proses penting dalam pencapaian tumbuh kembang anak. Kesulitan anak dalam berkomunikasi bisa meliputi beberapa kelainan antara lain:
- Gangguan artikulasi atau pengucapan seperti gagap.
- Kualitas suara yang tidak normal sehingga menyulitkan berbicara (anak dengan bibir sumbing).
- Kesulitan berbicara dengan susunan kalimat yang tidak benar.
- Terdapat kelainan yang mendasari seperti retardasi mental, lumpuh otak, dan kelainan fungsi pendengaran.
- Terdapat dua bahasa yang dipergunakan sekaligus.
- Autisme.
Sebelum menentukan apakah anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak, kita harus mengetahui tahapan bicara yang normal dilalui seorang anak.
Usia 1-6 bulan: Merespon suara orang lain dengan bergumam atau bunyi-bunyian yang dikeluarkan oleh bayi.
Usia 6-9 bulan: Mengoceh, yaitu yang biasa kita sebut dengan bahasa bayi.
Usia 10-11 bulan: Mengikuti suara orang lain, bicara “mama” atau “papa” tanpa tujuan.
Usia 12 bulan: Bicara “mama” atau “papa bertujuan (mama untuk mama si anak), mengikuti 2-3 kata.
Usia 13-15 bulan: Bicara 4-7 kata, isi pembicaraan anak kebanyakan belum dapat dimengerti.
Usia 16-18 bulan: Bicara 10 kata, mengulang kata yang diucapkan orang lain.
Usia 19-21 bulan: Bicara 20 kata, bicara anak mulai dapat dimengerti oleh orang lain.
Usia 22-24 bulan: Bicara lebih dari 50 kata, dapat membuat kalimat dengan 2 buah kata, sebagian besar kalimat bisa dimengerti orang lain.
Usia 2-2.5 tahun: Bicara lebih dari 400 kata, termasuk nama, dapat membuat kalimat dengan 2-3 kata, isi pembicaraan semakin mudah dimengerti.
Usia 2.5-3 tahun: Mengetahui usia dan jenis kelamin, dapat menghitung sampai dengan 3, menggunakan 3-5 kata dalam satu kalimat, isi pembicaraan mudah dimengerti.
Usia 3-4 tahun: Menggunakan 3-6 huruf per kalimat, membentuk kalimat tanya, dapat membuat cerita.
Usia 4-5 tahun: Menggunakan 6-8 huruf per kalimat, dapat mengenali warna, dapat menghitung hingga angka 10.
Sangatlah penting untuk menstimulasi anak bicara dengan orang dewasa di sekitarnya, dengan tidak hanya dengan untaian kalimat namun juga melalui bahasa tubuh. Pada beberapa kasus, anak bahkan membutuhkan bantuan stimulasi melalui terapis profesional.
Setelah mengetahui tahapan tumbuh kembang dalam bicara dan pengenalan bahasa, ketika anak belum dapat mencapai kemahiran berbicara sesuai tahapan tumbuh kembangnya, kapan orangtua harus mulai mencari bantuan?
- Apabila anak tidak babbling pada usia 12-15 bulan.
- Apabila anak tidak merespon perintah sederhana pada usia 18 bulan.
- Apabila anak tidak bicara pada usia 2 tahun.
- Apabila anak belum bisa membuat kalimat pada usia 3 tahun.
- Apabila anak belum bisa menyampaikan cerita pada usia 4-5 tahun.
Apabila memang anak memenuhi kriteria untuk mencari bantuan, jangan tunda, segeralah berkonsultasi dengan ahlinya atau dokter spesialis anak tumbuh kembang. Semakin cepat diatasi maka perkembangan anak diharapkan akan lebih baik. Apa yang bisa diusahakan untuk memperbaiki kondisi ini di rumah?
- Dengarkan lagu-lagu untuk anak.
- Apabila anak menunjuk sesuatu, tanyakan kepadanya. Misalnya, ketika anak menunjuk biskuit tanyakan kepadanya, “Apakah kamu mau biskuit?” Sebelum memberi Anda bisa menanyakan ulang, “Apakah ini?” Biskuit?” Hal ini dilakukan untuk mendorong anak mengulangi kata-kata.
- Ajari anak mengenal segala benda yang berada di sekitarnya.
- Batasi menonton televisi 1-2 jam sehari.
- Usahakan untuk selalu mendampingi anak ketika menonton televisi, bicarakan mengenai acara yang sedang ditonton.
- Bercengkerama ketika saat makan bersama.
- Bacakan cerita secara interaktif. Misalnya, tanyakan kepada anak mengenai cerita yang dibacakan atau minta anak untuk menunjuk, menyuarakan, atau menyentuh gambar yang ada di dalam cerita.
BONTANG - Siapa yang tidak senang melihat anak kecil yang gemuk dan berisi? Mereka tentu tampak sangat menggemaskan dan membuat Anda ingin menjawilnya berkali-kali. Namun, tahukah Anda bahwa berat badan yang berlebih bisa mengundang banyak masalah bagi tumbuh kembang seorang anak?
Dalam istilah medis, kegemukan dikenal dengan nama obesitas dan overweight. Dua istilah inilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kegemukan yang terjadi pada Si Kecil akan berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa jika terus dibiarkan. Selain itu, anak juga bisa berpotensi mengalami berbagai penyakit seperti penyakit jantung ataupun kencing manis.
Lantas, mengapa kegemukan bisa terjadi pada anak?
Kegemukan terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena rendahnya metabolisme tubuh dan kurangnya aktivitas fisik.
Penyebab kegemukan pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Faktor Genetik
Anak-anak yang mengalami obesitas, biasanya orangtuanya juga mengalami hal yang sama. Sampai saat ini belum diketahui, gen apa yang menyebabkan obesitas tersebut.
Faktor Lingkungan:
Perilaku Makan
Perilaku makan dimulai sejak ia masih berada di dalam kandungan. Jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi sangat dipengaruhi oleh berat badan ibu dan kenaikan berat badan selama masa kehamilan. Selain itu, orangtua yang memberikan makanan dalam jumlah yang berlebihan akan berakibat anak terbiasa untuk mengonsumsi makanan melebihi kebutuhan, dan hal ini akan berlanjut ke masa pra sekolah, usia sekolah, dan masa remaja.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik ini sangat mempengaruhi berat badan Si Kecil. Meski anak masih tergolong bayi, dorong ia untuk selalu bergerak aktif setiap hari. Anda bisa mengajaknya bermain mobil-mobilan (yang bisa menstimulasinya untuk merangkak) atau bahkan belajar berenang bersama Anda.
Obat-obatan
Penggunaan obat golongan steroid dapat menimbulkan efek gemuk pada Si Kecil. Apabila anak mengonsumsi obat-obatan tersebut, berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak mengenai nutrisi anak.
Sosial-Ekonomi
Perubahan pengetahuan, gaya hidup, pola makan, serta faktor pendapatan mampu mempengaruhi pemilihan jenis makanan dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Peran Anda sebagai orangtua sangatlah besar dalam menentukan jenis makanan yang akan dikonsumsi Si Kecil.
Untuk mencegah kegemukan pada Si Kecil, Anda dapat menerapkan beberapa cara ini sejak dini:
ASI Eksklusif
Berikanlah buah hati Anda ASI Eksklusif hingga ia berusia 6 bulan. Tidak hanya melindungi semasa anak-anak, ASI juga memiliki manfaat hingga jangka panjang. Anak yang mendapatkan ASI diteliti memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit radang usus ketika dewasa.
Menghargai Selera Makan Anak
Jangan memaksa anak untuk menghabiskan setiap porsi makanan. Seperti orang dewasa, anak juga tahu kapan ia masih lapar atau sudah merasa kenyang.
Membatasi Makanan Berkalori Tinggi
Hindarilah memberikan garam dan makanan yang manis kepada anak karena sistem pencernaannya masih teramat rapuh. Sajikan pula menu sehat dengan komposisi lemak lebih rendah dari 30% kalori total.
Memberikan Serat
Serat sangat baik untuk pencernaan anak. Kandungan serat yang tinggi bisa diperoleh dari buah (apel, pir, pisang) dan sayur-sayuran (brokoli, kubis, bayam, wortel).
Mendorongnya untuk Aktif Bermain
Anda bisa menstimulasinya untuk bergerak aktif dengan melakukan permainan, misalnya bermain bola kecil, mobil-mobilan, atau belajar berenang. Selain itu, permainan bagus untuk melatih perkembangan motoriknya.
Bagaimanakah jika Si Kecil sudah terlanjur gemuk atau bahkan obesitas?
Berkonsultasilah kepada dokter spesialis anak Anda untuk membahas rencana terapi yang akan diberikan pada Si Kecil. Ada beberapa komponen keberhasilan penurunan berat badan, seperti menetapkan target penurunan berat badan (pengaturan diet, peningkatan aktivitas fisik, modifikasi perilaku atau mengubah pola hidup) serta perlunya keterlibatan keluarga.
BONTANG - Autisme memang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan medis seperti misalnya pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda dini dari autisme.
Berikut tanda-tanda awal dari autisme pada anak yang dapat dikenali, sesuai dengan rentang usianya:
Umur 6 bulan
Belum dapat mengekspresikan kesenangan atau kehangatan, tidak ada senyuman lebar.
Umur 9 bulan
Tidak ada ekspresi wajah atau senyuman. Tidak ada pengeluaran suara-suara yang tidak jelas (seperti pada bayi seusianya yang mulai mengeluarkan suara namun tidak jelas). Mungkin tertawa sendiri tanpa alasan yang jelas.
Umur 12 bulan
Tidak merespon jika namanya dipanggil. Tidak ada gumaman-gumaman seperti bayi seusianya (semisal “ba ba ba”). Tidak ada pergerakan berulang seperti menunjuk atau mengambil benda atau melambai. Sebagai contoh: ketika berbelanja, bukannya meminta atau menunjuk apa yang ia inginkan, anak Anda justru malah menaruh benda-benda di tangan Anda.
Usia 16 bulan
Tidak ada kata-kata. Anak Anda tidak dapat mengutarakan keinginan dasarnya seperti ingin ke toilet, lapar, haus, dsb. Lebih suka sendirian dan tidak suka dipeluk (tidak seperti anak pada umumnya). Anak mungkin saja berbicara dengan Anda, namun tidak melihat Anda ketika berbicara.
Umur 24 bulan
Mengeluarkan kata-kata yang tidak ada artinya walaupun tidak sedang meniru/mengulangi perkataan seseorang. Anak Anda mungkin saja memiliki kemampuan yang sangat baik dalam suatu aktivitas spesifik seperti misalnya menggambar. Ia juga biasanya memiliki 1 benda khusus yang selalu melekat dengannya.
Jika anak Anda mengalami tanda-tanda di atas, belum tentu atau belumlah pasti anak Anda mengalami autisme, namun tidak ada salahnya jika Anda berkonsultasi ke dokter guna pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu sebagai orang tua selalu perhatikanlah perkembangan anak Anda secara detail agar jika ada penyakit atau gangguan tertentu bisa ditangani dan dideteksi lebih dini.
BONTANG - Minum kopi di pagi hari menjadi kebiasaan begitu banyak orang untuk mengusir kantuk saat bekerja maupun menjalankan aktivitas lainnya. Waktu ini dinilai tepat karena membuat mereka lebih prima. Tapi ternyata, pagi hari sebenarnya salah satu saat terburuk dalam sehari untuk anda minum kopi.
Alasannya? Karena tingginya tingkat kortisol dalam tubuh kita di pagi hari.Seperti yang kita ketahui bahwa mengonsumsi kafein ketika kadar kortisol tinggi menciptakan dua masalah. Salah satunya adalah bahwa kafein mengganggu produksi kortisol di dalam tubuh, hormon ini yang dilepaskan oleh tubuh dalam respon terhadap stres dan glukosa darah pada kadar yang rendah. Tubuh pada akhirnya memproduksi kortisol yang rendah dan lebih mengandalkan kafein untuk mengompensasi hal yang terjadi.Efek lain dari minum kopi di pagi hari adalah meningkatkan toleransi seseorang terhadap kafein karena menggantikan kortisol yang disebabkan dorongan alami yang memang merupakan respon dari tubuh.Ingatlah bahwa kadar kortisol tinggi pada tiga kali dalam sehari, bukan hanya pagi hari saja. menurut sebuah studi 2009 yaitu pada malam dan dini hari. Jadi waktu terbaik untuk minum kopi - atau kafein secara umum - adalah antara 10 pagi dan siang, dan 14:00-17:00.Peminum kopi pagi harus mempertimbangkan menyesuaikan jadwal mereka untuk lebih mengoptimalkan asupan kafein mereka. Secangkir kopi di pagi hari pada dasarnya merupakan sebuah sugesti yang diterima oleh penikmat kopi untuk membuat dirinya lebih prima.
BONTANG - Benda asing dapat kapan saja masuk ke dalam hidung dan membuahkan risiko kesehatan. Sebut di antaranya seperti serangga, mainan, kacang dan benda lainnya. Apa yang harus dilakukan? Berikut penjelasannya.
Masuknya benda asing pada hidung dapat terjadi pada semua usia. Benda asing pada hidung dapat berupa benda mati maupun benda hidup. Contoh benda mati seperti seperti kacang, manik-manik, koin, kapur, sobekan kertas, mainan kecil dan lainnya. Contoh benda hidup seperti serangga yang masuk ke dalam hidung dari mulai semut, lalat dan lintah. Jika benda mati biasanya terjadi pada anak anak usia 1-8 tahun, namun jika benda hidup seperti serangga dapat terjadi di segala usia..
Gejala apa yang timbul jika ada benda asing dalam hidung?
Gejala utamanya adalah keluarnya cairan hidung yang berbau busuk, biasanya hanya pada satu sisi hidung yang terdapat benda asingnya. Gejala lainnya berupa sulit bernapas, hidung tersumbat, nyeri pada hidung,, sakit kepala, mimisan dan juga demam.
Apa yang terjadi jika benda asing masuk ke dalam hidung?
Beberapa benda asing dapat menyebabkan pembengkakan pada lapisan mukosa hidung, mimisan, erosi pada mukosa hidung bahkan jika mengeras dapat menjadi jaringan granulasi. Ada juga yang dapat merusak septum nasi karena benda asing yang masuk bersifat korosif seperti logam berat (baterai).
Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada benda asing dalam hidung?
Jangan coba-coba untuk mengambil benda asing dalam hidung karena akan menyebabkan benda asing semakin terdorong ke belakang rongga hidung. Bawalah segera ke dokter THT untuk dilakukan tindakan segera. Dokter THT akan melakukan pemeriksaan fisik pada organ hidung. Tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan pemeriksaan x-ray dan nasoendoskopi jika benda asing susah terlihat.
Komplikasi apa yang terjadi jika benda asing tidak diambil?
Hal yang paling berat adalah bisa terjadi aspirasi yang mana ini dapat membahayakan karena dapat masuk ke jalan napas sehingga dapat menyebabkan gagal napas. Komplikasi lainnya bisa berupa perdarahan dan infeksi.
Orang tua mana yang ingin anaknya memiliki penglihatan yang tidak normal? Setiap orang tua pasti ingin anaknya memiliki mata yang sehat dan normal. Namun adakalanya kita dapati beberapa anak yang sudah memakai kacamata bahkan dengan minus tinggi. Anak berkacamata berarti kutu buku dan jenius? Tidak juga. Bahkan anak dengan fungsi penglihatan yang tidak normal akan mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas bermain dan belajarnya. Oleh karena itu, perlu kiranya kita sebagai orang tua mengetahui langkah apa saja yang bisa ditempuh utuk menjaga kesehatan mata anak kita.
Perkembangan Sistem Penglihatan pada Anak
Perkembangan sistem penglihatan pada anak memiliki beberapa fase, yaitu fase cepat dan lambat. Pada usia kurang dari 3 tahun, anak mengalami fase cepat atau yang disebut juga fase kritis. Sedangkan usia 3 hingga <6 tahun merupakan fase lambat perkembangan sistem penglihatannya. Setelah usia 6 tahun, perkembangan hanya mendatar saja. Jika gangguan penglihatan pada usia awal perkembangan tidak mendapatkan penanganan tepat maka akan berakibat terjadinya lazy eye atau mata malas (ambliopia), yaitu suatu kelainan mata yang secara anatomis bagus namun fungsinya tidak 100%. Artinya, kemampuan melihat anak tidak maksimal yang disebabkan retina atau saraf mata ketika usia balita tidak mendapat rangsangan yang cukup. Contohnya seorang anak berusia 3 tahun yang matanya minus tapi tidak mendapat bantuan kacamata minus, maka retinanya tidak pernah dilatih untuk melihat dengan benar. Bila dibiarkan terus sampai usia 5 tahun, maka akan terjadi “kemalasan” retina.
Kenali Gejalanya
Jika anak anda sering memicingkan mata saat melihat obyek yang jauh, maka ini bisa jadi pertanda ada masalah pada fungsi penglihatannya. Pada anak yang sudah bersekolah, Anda bisa menanyakan kebiasaan anak pada gurunya. Apakah anak terlihat kesulitan membaca tulisan di papan tulis atau tidak. Selain itu, tentu saja Anda bisa menanyakan langsung pada anak jika memungkinkan. Misalnya kita dapati anak kita memicingkan mata atau membaca buku dengan jarak yang sangat dekat, kita bisa langsung menanyakannya mengapa ia melakukan hal tersebut. Coba jauhkan jarak buku dan tanyakan kembali apakah ia masih bisa membaca tulisan di buku tersebut. Pada anak yang masih sangat kecil biasanya belum terlalu terganggu dengan kondisi matanya sehingga ia tidak mengeluh, maka Anda sebagai orang tua harus jeli dalam memperhatikan kebiasaan anak ketika melihat.
Apa saja Pemicunya?
Kondisi mata minus atau rabun jauh bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti faktor keturunan, kebiasaan buruk anak yaitu terlalu dekat ketika melihat suatu obyek, membaca sambil tiduran atau belajar dengan pencahayaan yang kurang. Selain itu, kurangnya aktivitas bermain di luar juga makin memperbesar kemungkinan anak mengalami mata minus. Pada saat anak bermain di luar rumah, anak akan memandang ruang yang luas dengan jarak pandang tak terhingga sehingga anak akan terlatih memfokuskan pandangan pada obyek yang jauh. Hal ini sangat bermanfaat untuk kesehatan mata anak-anak kita.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Segera periksakan ke dokter mata jika Anda mendapati gejala yang mengarah pada gangguan penglihatan pada anak. Dokter akan melakukan beberapa tahap pemeriksaan mata yang sedikit berbeda dengan pemeriksaan pada orang dewasa. Jangan sembarangan memakaikan kacamata pada anak. Anda harus membeli lensa kacamata yang sesuai dengan resep dokter mata. Sedangkan masalah model frame atau bingkai kacamata hendaknya dipilih yang sesuai dengan bentuk wajah anak dan tidak kebesaran sehingga bisa mengurangi rasa percaya diri anak. Anda juga bisa menambahkan tali penggantung untuk menghindari terjatuhnya kacamata ketika anak beraktivitas. Pastikan juga bingkai kacamatanya tidak menimbulkan alergi jika anak memang memiliki jenis kulit yang sensitif. Selain memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kacamata, Anda juga harus memperhatikan faktor psikologis anak. Besarkan hatinya dan jangan memanggilnya dengan panggilan “kutu buku” atau “profesor” untuk meledek keadaan anak yang memaki kacamata di usia dini. Ajarkan anak untuk tetap bersyukur dengan kondisi penglihatannya. Berikan semangat dan motivasi bahwa ia tetap bisa beraktivitas seperti teman-temannya yang lain. Demikianlah penjelasan singkat mengenai fenomena rabun jauh pada anak kecil.
Pelatihan Apar: Pentingnya Mengetahui Cara Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan
Bontang 20 Desember 2022
Alat Pemadam Api Ringan atau APAR adalah salah satu alat yang sangat penting dalam pencegahan dan pemadaman kebakaran. APAR dapat digunakan di tempat-tempat umum seperti rumah, kantor, dan gedung-gedung lainnya. Namun, tidak semua orang tahu cara menggunakan APAR dengan benar. Oleh karena itu, pelatihan APAR sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya APAR dan untuk memastikan bahwa orang-orang dapat menggunakan APAR dengan benar dalam situasi darurat.
Pelatihan APAR biasanya terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah teori, di mana peserta akan belajar tentang jenis-jenis kebakaran, jenis-jenis APAR, cara kerja APAR, dan cara menggunakan APAR dengan benar. Bagian kedua adalah praktek, di mana peserta akan mempraktekkan cara menggunakan APAR pada simulasi kebakaran. Dalam pelatihan APAR ini peserta yang mengikuti pelatihan yaitu karyawan dan karyawati RSPKT Bontang. kegiatan ini bertujuan untuk karyawan RSPKT Bontang lebih tanggap dengan adanya kebakaran dan bisa menggunakan APAR dengan baik dan benar.
Dalam pelatihan APAR, peserta akan diajarkan tentang tanda-tanda bahaya dan tindakan yang harus diambil dalam situasi kebakaran. Selain itu, peserta juga akan belajar tentang jenis-jenis APAR dan cara kerjanya. Misalnya, APAR jenis ABC digunakan untuk memadamkan kebakaran pada benda-benda padat seperti kayu, plastik, dan kertas. Sedangkan APAR jenis CO2 digunakan untuk memadamkan kebakaran pada benda-benda cair seperti minyak dan bahan bakar.
Setelah mempelajari teori, peserta akan mempraktekkan cara menggunakan APAR pada simulasi kebakaran. Simulasi kebakaran ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya dan sesuai dengan standar keselamatan. Peserta akan diajarkan cara memegang APAR dengan benar, cara membidikkan APAR ke api, dan cara memadamkan api dengan benar.
Dalam kesimpulan, pelatihan APAR sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya APAR dan untuk memastikan bahwa orang-orang dapat menggunakan APAR dengan benar dalam situasi darurat. Dengan pelatihan APAR yang baik, kita dapat mengurangi risiko kebakaran dan memastikan keselamatan orang-orang dan properti mereka.
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah sakit, untuk memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pada hari Jum,at - Sabtu, tanggal 20 - 21 Desember 2019 dilaksanakan Kegiatan Survei Verifikasi Akreditasi yang dilakukan oleh drg. Rosiah, MARS sebagai surveior (KARS). Kegiatan tersebut dilakukan setelah 1 (tahun) tahun RS Medika Utama Permata (RS MUP) terakreditasi dengan predikat perdana.
Tujuan survei verifikasi adalah untuk memastikan rumah sakit yang telah di akreditasi dapat mempertahankan dan meningkatkan implementasi mutu layanannya. Pada kesempatan tersebut dilakukan kembali penilaian dari sisi dokumen maupun implementasi lapangan. Ini dilakukan agar rumah sakit senantiasa menjaga mutu pelayanan khususnya terhadap pengunjung.
Acara pembukaan survei verifikasi dilakukan di ruang aula RS Medika Utama Permata, tepat pada pukul 08.00 WITA yang dihadiri oleh seluruh manajemen, ketua komite medis dan dokter spesialis serta seluruh tim Pokja akreditasi. Dalam sambutannya direktur RS Medika Utama Permata drg. Artha Surya Rismawan menyampaikan bahwa kegiatan akreditasi yang dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu layanan di RS Medika Utama Permata. Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan paparan tentang Perencanaan Perbaikan Strategis hasil survei akreditasi tahun 2018. kemudian dilanjutkan dengan telusur dokumen dari setiap Standar Akreditasi, dan telusur lapangan.
Pada exit conference, drg. Rosiah, MARS menyampaikan kesimpulan dari proses Survei Verifikasi Akreditasi, RS Medika Utama Permata secara umum telah menindaklanjuti dari rekomendasi yang telah disampaikan oleh KARS dengan baik dan telah menunjukan upaya peningkatan mutu pelayanan yang signifikan. Semoga melalui kegiatan survei verifikasi yg rutin ini, RS Medika Utama Permata dapat memberikan pelayanan yang prima dengan terus meningkatkan mutu pelayanan di masa yang akan datang.
Cuci tangan merupakan hal wajib yang harus anda lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Terkadang, mencuci tangan dianggap hal yang sepele. Kebanyakan orang hanya menggosok tangan dengan air tanpa menggunakan sabun. Hal ini menyebabkan kuman masih banyak yang menempel.
Mengapa kita harus mencuci tangan?
Tangan adalah anggota tubuh yang sering kita gunakan seperti berjabat tangan dengan orang lain, makan, mencuci piring, menulis, dan banyak lainnya. Dari contoh-contoh tersebut, saat beraktivitas pastilah sudah banyak kuman dan bakteri yang menempel pada tangan kita. Sifat dari bakteri, kuman, dan virus memang microscopic. Itu artinya, Anda tidak bisa melihat mikroorganisme ini dengan mata telanjang. Perlu alat tersendiri untuk memastikannya. Meski demikian, bukan berarti mereka tidak ada.
Apa dampak dari malas cuci tangan?
Proses berpindahnya kuman bisa berlangsung dengan cepat, baik dari orang ke orang lainnya atau memang dari benda yang sudah terkontaminasi. Jika sudah masuk ke bagian dalam tubuh, ada kemungkinan mereka akan mengganggu sistem imun atau kekebalan tubuh.
Hal ini biasanya akan membuat Anda sakit atas reaksi adanya infeksi di dalam tubuh oleh bakteri, kuman, atau virus.
Lalu kapan waktunya cuci tangan?
Waktu cuci tangan tergantung aktivitas yang anda lakukan, misal aktivitas di bawah ini,
Ø Sebelum makan
Ø Sebelum menyiapkan makanan
Ø Setelah memegang daging mentah
Ø Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
Ø Sesudah menggunakan kamar mandi
Ø Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
Ø Setelah mengganti popok atau pembalut
Ø Sebelum dan setelah mengobati luka
Ø Setelah membersihkan atau membuang sampah
Ø Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan
Lalu adakah cara mencuci tangan yang baik dan benar?
Baik, berikut adalah langkah cuci tangan yang telah di tetapkan oleh badan kesehatan dunia (WHO)
Langkah 1. Hidupkan kran air yang mengalir, basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan. Ambil sabun dan usap secara merata, lalu gosokkan kedua telapak tangan dengan lembut agar kuman yang ada di telapak tangan hilang.
Langkah 2. Untuk menghilangkan kuman pada bagian luar tangan, anda bisa mengusap dan menggosokan kedua punggung tangan secara bergantian agar kuman tak bersisa di tangan.
Langkah 3. Jangan lupa, kuman juga menempel pada sela-sela jari tanganmu. Maka dari itu, gosok juga bagian sela-selanya hingga sabun berbusa.
Langkah 4. Kuku juga bagian terpenting dari tangan. Banyak kuman yang bersembunyi dan bersarang pada kuku. Oleh karena itu, anda wajib membersihkan bagian ujung kuku secara bergantian dengan mengatupkannya.
Langkah 5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian hingga bersih.
Langkah 6. Letakkan ujung jari atau ujung kuku pada telapak tangan lainnya dan gosok memutar secara perlahan agar kuman dan bakteri segera hilang.